menyisir brantas. jalur alternatif tjiwi kimia sidoarjo – guyangan nganjuk

assalamualaikum mas bero.. pada saat pulang menghadiri kopdargab di rumah mbah bonsai kemaren, saya berkesempatan mencoba jalur lain. acara kopdar di selenggarakan pada sabu, dan minggu jadi saya ambil start dulu pulang kerumah hari jumat siangnya.

selepas melewati pasar krian, kita akan menjumpai jalur alternatif tjiwi kimia – ploso jombang, karena belum pernah mencoba jalur alternatif ini, timbul rasa penasaran. karena seringnya jalur tjiwi hingga per4an terminal mojokerto macet karena jalur yang ramai dan over load.

jatim-22

merah : jalur reguler. biru : alternatif

setelah tjiwikimia ambil jalur kanan sebelum jembatan, jalur memutar menghindari kota mojokerto menyisir sungai brantas. di sebelah kiri kita akan menyisir tanggul sungai brantas, melewati gedeg – kudu – tapen – ploso jombang. sebelah kiri tanggul penahan banjir sungai brantas sebelah kanan hamparan sawah. harap berhati hati karena jalur tidak terlalu besar, dan beberapa kali menjumpai truk muatan berat yang melintas, beberapa bagian kondisi aspal mulai terkelupas, berlubang dan bergelombang. berulangkali berpapasan dengan bus sumber selamat dijalur ini. karena menghindari jalur perak jombang, sehari setelah insiden. menjelang pertigaan ploso jombang jalur relatif lebar dan halus. speedo sempat menyentuh 100km/j. jan sueweger ndelok ijo ijo. jalur yang relatif sepi mengindari truk dan bus.
(more…)

tahun baru. pantai Jumiang pamekasan, berburu batik tulis madura

acara tutup tahun kemarin di tutup dengan acara nyambangi nyonya di sumenep. lagi lagi madura, moga moga anda tidak bosan. tepat tanggal satu januari. pagi hari kita berlima berangkat dari markas kolor menggunakan mobil. kita akan mengunjungi pantai. (pantai lagi, lagi, dan lagi.)

DSC_0080 cc  DSC_0082 cc

dari sumenep kota kita memutar mencoba melewati jalur batuan – lenteng barat – bluto – kapedi. jalur yang relatif sepi, halus, berkelok dan di selimuti pepohonan yang rimbun membuat perjalanan terasa menyenangkan. ademm pokok-e cak. kita melewati jalur berbukit naik turun dan akhirnya kita akan menemukan pemandangan ini.

DSC_0085 cc  DSC_0101 cc

(more…)

latepost #kopdargab magetan

Artikel telat. Ya wes buat ae gawe syarat. Hehe

Waktu lalu, inilah kali pertama saya ikut kopdar gab rame-rame di rumah mbah bons. Sebelumnya sudah ngikuti berita dari kopdargab pertama, namun apa daya, kendaraan dan kesempatan belum kesampaian. *malah curcol.

sehari sebelumnya, jumat siang, saya curi start berangkat dulu. sekalian bisa istirahat di rumah. dan besoknya mortal rombongan dari malang. shalat asar di masjid madiun, sholat, makan istirahat, akhirnya sampai di rumah mbah bons tepat sebelum maghrib. tibakno, rumahnya mbah bons nyelip nyelip.. dan malamnya tidur jajar koyo pindang.

1185541_10201104903535791_1674755107_n

duo

Kesampaian juga tatap muka dengan pemilik warung, yang selama ini saya baca. bloger kondang, papan atas, papan samping, dan papan bawah, dan blogger penomenal. Meskipun saya tidak menyempatkan ikut naik ke cemoro sewu, di karenakan paginya harus singgah ke rumah dan melanjutkan perjalanan ke surabaya.

Meskipun bawa kamera, saya malah jarang moto. Jadi saya pinjem foto yang laen, hahaha

Foto mbah wiro, gesang

Matur suwun sederek…

1511040_10201104899255684_1029995212_n

1555315_10201104915216083_6817258_n

dsc_0033

dsc_0034

tigerku kinclong nda… hahaha

DSC_0077 cc

lha yo ngunu, pio ne di umbah. hihihi

pokok-e nggawe, syarat bukti lek aku melu kopdar wingi. 😛

artikel tidak penting. #abaikan

mbolang Bali part3. last day-go home

Day 5 pantai sanur

Niatnya sih pingin berburu sunrise di pantai sanur, tapi ya gitu. Keasyikan tidur. :p Setelah bersiap akhirnya kita berangkat jam 6. terakhir kali saya ke sini waktu kelas 2 SD, yah tahun 97an. Jalanan pagi itu cukup sepi, jadi tak lama butuh waktu lama saya sudah sampai, meskipun sempat bingung. Setelah masuk, bayar retribusi, parkir. Kita akan disuguhi pantai sanur. Yeah,i m back! Pantai yang cukup terkenal setelah pantai kuta ini cukup ramai dengan beberapa wisatawan domestik, manca.

DSC_0438 cc   DSC_0440 cc

DSC_0441 cc

(more…)

mbolang Bali. day 3,4 part 2

day 3 danau batur
keesokan harinya setelah siap-siap, saya bergegas menyusuri jalan sekitaran poppies line untuk mencari persewaan motor. akhirnya saya menemukan motor yang dicari di sekitaran monumen bom bali, ground zero. yap, kawasaki trail d tracker. karena jauh jauh hari sebelum ke Bali saya memang sudah niat pingin nyicipi motor ini. sempat salah paham dikira mau nyewa matic, akhirnya dapat harga nego. setelah membayar sejumlah uang, dan jaminan ktp.  lest cusss.. sewa di luar, mungkin karena mereka harus membayar uang sewa tempat di sekitaran jalan tersebut, dan harga yang ditawarkan merupakan harga wisatawan manca CMIIW.  dtracker di tawarkan 200rb/hari, bisa sewa matic buat 4hari. hahaha 🙂

 d tracker.....

ahay..keturutan pinjem (more…)

mbolang ke Bali. re hanimun part1

halo apa kabar semuanya? maaf, karena lama sehingga blog ecek ecek ini vakum.

berawal dari keinginan si nyonya yang gak pernah, dan kepingin ke Bali. akhirnya kita menyusun rencana, mencari info penginapan, transport kanan kiri dan ijin cuti, dan modal nekat. dipilihlah awal bulan November. dengan rencana total 5hari dan dana yang sesedikit mungkin. hemat beb. hehe 🙂 maklum kantong pas-pasan. saya sertakan catatan pengeluaran. murah atau tidak, relatif.

Day 1 berangkat (more…)

lost in Madura island. dari barat ke timur

Mumpung lagi jadwal kosong, dan pingin nyambangi si nyonya, dan penasaran dengan jalur utara madura. Diputuskan untuk nyebrang ke luar pulau. Malam sebelumnya sempat bertanya dengan rekan mengenai tempat yang akan saya singgahi.Berangkat dari markas pukul sembilan, agak kesiangan memang. Karena saya punya masalah dengan bangun pagi, apalagi saat tidak ada kegiatan pasti.hehehe.  Setelah memanaskan  si acan , perjalanan mengambil rute keputih – mulyosari – kejeran dan suramadu. Setelah melewati suramadu kita akan menjumpai perempatan, belok kiri ke arah Labang Bangkalan, dan ternyata jalan aspal hanya beberapa meter saja dari perempatan, dan bisa di tebak jalan selanjutnya adalah jalan rusak.

belok kiri grakkkk

lets rockkk main tepung

Dikira sales.
(more…)

explore talango sumenep. #2. pantai ponjuk barat.

setelah sebelumnya gagal menemukan pantai yang kami cari, rasa penasaran kami muncul lagi. setelah mendapatkan info dari rekan kerja nyonya dan teman -teman bahwa ada spot lain yang cukup dekat di pulau talango yang bisa dikunjungi. tanpa pikir panjang, rencana ke talango part #2 di rencanakan. sama seperti sebelumnya kita berangkat siang selepas shalat dhuhur. karena harus menunggu selesai bertugas.

nyebrang kapal

 

sama seperti sebelumnya, kami berangkat menuju pelabuhan kalianget sumenep untuk berangkat menyebrang. tanpa menunggu lama kapal penyebrangan datang sedang membongkar muatan. kami segera bergegas masuk sebelum kehabisan tempat. setelah memutar motor kami mencari tempat duduk, (fyi, kapal penyebrangan ini hanya memiliki satu pintu masuk, jadi kendaraan roda empat, truk harus mundur ketika masuk kapal)  menikmati suasana kapal dan sesekali bertanya pada penduduk sekitar mengenai pantai yang akan kami kunjungi. namun ternyata kami tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
(more…)

explore talango island sumenep madura. part1 gagal.

mencari tempat baru di sekitaran kota sumenep madura, karena si nyonya kebetulan juga dinas di sini. sebelumnya mendapat info dari rekan-rekan kerja tempat-tempat yang bisa dikunjungi sekitaran sumenep. pulau talango berada di sebelah timur pulau madura. talango terkenal dengan wisata religi, yaitu adanya makam/petilasan syeh Yusuf. pulau ini cukup dekat, dari kota sumenep kita menuju ke arah timur melewati jalur terminal, atau jalur yang melewati lapangan udara sumenep menuju pelabuhan kalianget yang ditempuh hanya 20 menit. pulau talango terletak di timur hanya berjarak ratusan meter dari pulau madura.

  pt garam persero. kalianget  sumenep dan kepulauan

pulau talango di seberang

sebenarnya secara resmi pulau ini bernama pulau poteran,namun orang banyak mengenal dengan nama pulau talango. karena talango merupakan wilayah paling barat, (paling dekat dengan pulau madura/sumenep). dari pelabuhan kalianget menyebrang menggunakan kapal penyebrangan dengan membayar seribu rupiah per orang, dan seribu per motor., atau menggunakan kapal kecil milik nelayan dengan biaya sedikit lebih mahal .

sampan penyebrangan  selamat datang talango

percobaan pertama. gagal
(more…)

bebek pedas paterongan galis bangkalan

jumat pagi setelah sarapan, saatnya berangkat mengembailkan pinky betty ke sumenep. sebelumnya rencana motor hendak di balik nama. namun urung dilakukan. halah. ya wes lah. setelah isi penuh pertamax perjalanan dilanjutkan. jalan cukup sepi bosan, aksi gas pol dilakukan karena jalan selepas suramadu yang lurus, mulus dan sepi. *jangan ditiru! dengan ancang-ancang yang panjang dan aksi mengurut gas, plus merunduk. kecepatan top speed beety hanya 105 on speedo. “ingat on speedo”

warung bebek pedas paterongan galis  bungkus daun pisang

sempat lupa ketika melewati warung bebek karena keasyikan menyiksa si betty ini sehingga harus balik arah. beberapa kali mencoba yang sebelumnya mendapat rekomendasi dari nyonya dan kawan yang sering mampir. untuk anda yang dari arah surabaya, warung ini terletak di sebelah kiri jalan. (setelah baliho hatta rajasa *gak penting) dan sebelum hutan jati. warung nya cukup mudah ditemukan dengan warna oranye branding minuman teh. berapa di atas bukit. bagi anda yang menggunakan mobil. parkir agak susah karena tempat parkir yang tidak begitu luas.

warung bebek

bebek bumbu hitam dengan sambel pedas ini dihargai 15ribu perporsi. dengan bungkus daun pisang, menambah cita rasa bebek ini. hmm… pertama kali mencicipi bebek ini yang bawakan nyonya dengan bumbu pedas lombok hijau, tapi entah kenapa yang kedua kalinya bumbu pedasnya berwarna hitam. bagi saya, bumbu pedasnya kurang pedas. cukup lah. bagi anda penggemar masakan bebek dan pedas, ingin mencoba alternatif lain atau kebetulan lewat. warung ini bisa di coba.

kalo menurut saya lumayan lah. “beda lidah. beda selera”