acara tutup tahun kemarin di tutup dengan acara nyambangi nyonya di sumenep. lagi lagi madura, moga moga anda tidak bosan. tepat tanggal satu januari. pagi hari kita berlima berangkat dari markas kolor menggunakan mobil. kita akan mengunjungi pantai. (pantai lagi, lagi, dan lagi.)
dari sumenep kota kita memutar mencoba melewati jalur batuan – lenteng barat – bluto – kapedi. jalur yang relatif sepi, halus, berkelok dan di selimuti pepohonan yang rimbun membuat perjalanan terasa menyenangkan. ademm pokok-e cak. kita melewati jalur berbukit naik turun dan akhirnya kita akan menemukan pemandangan ini.
di atas bukit ini kita bisa melihat daerah pesisir selatan sumenep, dan tak jauh dari situ, sisi lain adalah sebuh pemandangan bukit dengan tanaman hijau… baru tahu ternyata…enak buat turing neh. jalur ini nantinya akan bermuara di pasar kapedi bluto.
sebelum memasuki kota pamekasan kita belok kiri ke arah selatan. terdapat sebuah papan petunjuk kita akan melewati sebuah ladang garam. namun petunjuk arah pantai tidak begitu jelas. saat mendekati lokasi pantai jumiang/jumiyang yang berada di desa jumiang. kita dikenai karcis sukarela dari warga sekitar 5ribu (semua mobil. orang). manariknya dari sini kita bisa memilih dua lokasi, lokasi bukit/tanjung gardu pandang yang berada di atas bukit (A). dan ke pantai berpasirnya (B)
Desa Tanjung Pademawu, Ke arah Selatan dari Kota Pamekasan. Koordinat: 7°13’57″S 113°33’0″E
jalan naik ke bukit gardu pandangnya kita akan melewati sebuah jalan cukup kecil dengan semak yang tinggi di kanan dan kiri. mobil harus mengalah ketika berpapasan. mungkin karena daerah ini sepi,dan banyak semak. memberikan sensasi banyak pasangan muda mudi yang mojok karepe dewe di sini. duduk berdua di atas motor, mojok mencari tempat strategis lalu melancarkan serangan strategis sporadis secara taktis. jenengen ae arek enom wes kebelet. hahaha.
kita akan sampai di ujung tanjung, di situ terdapat sebuah menara pandang, namun tidak ada pengaman di sisi tangga, dan sayangnya pandangan anda kanan kiri tertutup pepohonan. juga terdapat sebuah area makam, entah siapa saya tidak tahu. karena liburan, tempat ini lumayan ramai. lumayan lah buat tempat jujugan ganti suasana.
bagian tanjung, bukit menara pandang
pantai jumiang
pantai jumiang pamekasan ini masih khas madura, dengan pasir putih, landai karena pantai ini terletak di bagian selatan ombaknya tidak terlalu besar, terdapat beberapa nelayan menjemur hasil tangkapan ikan, maupun budidaya rumput laut. namun karena malam sebelumnya hujan cukup deras tampak kotor di sekitar pantai. kita hanya sebentar di sini karena sudah siang, nantinya kita harus mampir sarapan siang ke pamekasan, tak lupa mampir sholat duhur di masjid agung pamekasan.
pulangnya, mampir ke sentra batik tulis madura Al Barokah, di desa Pekandangan Barat, Kecamatan Bluto. di tempat ini ada beberapa pengrajin, anda bisa mendapatkan batik tulis madura dengan ciri khas warna cerah. batik murah harga mulai 50ribu hingga jutaan tersedia. karena saking banyaknya, sampe bingung mau beli yang mana. haha.
mahal tidaknya batik tergantung jenis bahan dan rumitnya motif pembuatan. jadi ya silahkan bijak memilih selera anda. semakin rumit motif dan semakin banyak warna maka harga otomatis akan lebih mahal. ono rupo ono rego. motif rumit di atas berkisar antara 500an ribu.
kalo harga batik yang di kanan bawah ini, gantungan kayu harganya mulai satu jutaan euy.. ade’ peseh bro…
mari lestarikan budaya bangsa dengan membeli produk buatan bangsa sendiri. ayo beli batik..(aku yang murah aja) hehe…
WOW, berburu itik kampung…. ckckck
huss. ono maneh iki istilah-e..
Waakakka 😆
hihihi
hmmm, pantaiiii….. susno duaji-nya mana ?
lho..kenapa dengan paklik susno? *ora myambung aku
wahhhh kerennn
sippp….